Beranda » Pakaian Adat Bali Beserta Maknanya

Pakaian Adat Bali Beserta Maknanya

Bali merupakan salah satu provinsi yang memiliki keragaman budaya seperti pakaian adat, rumah adat, tarian, dan lain sebagainya. Pakaian adat Bali diyakini memiliki nilai filosofis tersendiri dan sudah menyatu dengan masyarakat Bali menjadi tradisi, sehingga digunakan dalam setiap kegiatan adat maupun upacara agama.
Pakaian adat Bali memiliki nama-nama yang berbeda. Adapun yang digunakan untuk wanita akan berbeda dengan yang dipakai untuk pria. Perbedaannya adalah mulai dari bahan, model, bentuk, dan aksesoris dari pakaian adat tersebut.

Berikut adalah beberapa nama pakaian adat Bali untuk anda ketahui :

1. Kebaya Bali

Kebaya merupakan salah satu pakaian adat dari Bali yang dipakai oleh kaum wanita.

Jika dilihat sekilas, kebaya ini terlihat seperti pakaian adat Jawa. Namun sebenarnya kebaya Bali berbeda dengan kebaya Jawa.

Kebaya Bali memiliki lengan dan bahu dengan desain terbuka, sedangkan kebaya Jawa biasanya berdesain tertutup.

Kebaya Bali ini dipakai pada saat acara – acara resmi dan penting saja, seperti pernikahan, ritual keagamaan, hari raya, ataupun acara – acara resmi lainnya.

2. Baju Safari

Berbeda dengan kebaya, baju safari adalah pakaian adat yang dipakai oleh kaum pria.

Baju safari berbentuk seperti kemeja biasa yang disertai dengan kerah dan kancing. Tidak lupa dilengkapi dengan saku yang dibuat di bagian kanan dan kiri.

Biasanya baju safari ini identik dengan kebersihan, jadi warna baju safari adalah putih. Warna putih juga dapat melambangkan kesucian dan kesakralan.

3. Kamen

Kamen adalah kain yang digunakan sebagai bawahan dari pakaian adat Bali. Kamen ini biasanya digunakan pada setiap upacara agama maupun kegiatan adat di Bali. Kamen terbuat dari kain yang tipis.

Kamen ini juga dapat digunakan oleh wanita maupun pria dengan aturan pemakaian yang berbeda.

Pemakaian kamen untuk wanita adalah dengan cara diikatkan melingkar pada bagian pinggang dari sisi kiri ke kanan. Kemudian diikat dengan sebuah selendang di pinggang agar kamen tidak lepas.

Sedangkan pemakaian kamen untuk pria adalah dengan cara diikatkan melingkar pada bagian pinggang dari sisi kiri ke kanan. Kemudian pada bagian depan di buat lipatan dengan simpul.

Simpul pada pemakaian kamen ini dapat melambangkan pengabdian atau dharma. Simpulnya pun di buat lancip dan ada bagian yang menjulur ke tanah. Hal ini dimaksudkan sebagai simbol penghormatan pada tanah leluhur.

Biasanya para pria menggunakan 2 lembar kain untuk menutupi bagian bawahnya. Kain bagian dalam disebut dengan kamen dan kain bagian luar disebut dengan saput.

4. Saput

Saput adalah sejenis kain bercorak yang biasanya digunakan pada bagian lapisan atas dari kamen. Jadi pemakaian saput ini adalah setelah kamen terpakai dengan sempurna.

Adapun cara untuk menggunakan saput, yaitu dengan mengikatkannya di sekitar pinggang dan diputar dari kanan ke kiri.

Kain saput seringkali dipakai dalam ragam upacara keagamaan atau pernikahan oleh masyarakat Bali.

5. Udeng

Udeng adalah penutup kepala atau ikat kepala yang menjadi salah satu pelengkap dari pakaian adat Bali.

Udeng di buat dari kain yang dijahit hingga membentuk simpul pada bagian tengahnya. Pemakaian udeng ini menjadi suatu hal yang spesial bagi masyarakat Bali, terutama bagi kaum pria.

Udeng dipakai pada saat sedang menggunakan pakaian adat Bali ataupun sedang sembahyang di pura.

6. Payas Agung

Payas Agung adalah pakaian adat Bali yang digunakan khusus untuk acara pernikahan. Pakaian adat ini dapat menjadi simbol kemewahan bagi kedua mempelai.

Kemewahan tersebut dapat dilihat dari perpaduan warna dari pakaian adat tersebut, yaitu perpaduan antara merah, emas, dan putih.

Payas agung untuk wanita menggunakan kain atau sesanteng yang sengaja dililitkan pada bagian tubuh atas.

Sementara untuk bagian bawahnya, memakai kain tenun songket motif khas Bali yang mewah.

Sedangkan payas agung untuk pria dilengkapi dengan keris dan bawahan berupa kain songket motif khas Bali yang mewah juga pastinya.

7. Payas Madya

Payas madya adalah pakaian adat yang memiliki tingkatan di bawah payas agung.

Pemakaian dari payas madya pun fleksibel dengan aturan pemakaiannya yang tidak terlalu ketat.

Bahkan atasannya pun dapat menggunakan baju kaos, kaos polo, maupun kemeja.

Sementara itu, untuk bagian bawahan, harus disertai dengan senteng atau selendang serta kamen.

8. Payas Alit

Payas alit adalah salah satu jenis pakaian adat yang sering digunakan ketika masyarakat Bali ada rapat adat maupun kegiatan di pura.

Payas alit untuk wanita berupa kebaya yang dilengkapi dengan kamen dan selendang.

Sedangkan payas alit untuk pria berupa baju safari atau kemeja putih yang dilengkapi dengan kemen dan udeng.

Baca Juga : https://iritnow.com/aplikasi-houzcall-tawarkan-layanan-salon-dari-rumah/

iritnow

Kembali ke atas
error: Content is protected !!