Setiap tempat punyai ciri khasnya masing-masing. Ciri khas tempat tersebut diwakili melalui beraneka hal, seperti alat musik daerah, tarian daerah, bhs tempat dan busana adat.
Dalam artikel ini, dapat berfokus kepada salah satu ciri khas yang ada terhadap tiap-tiap tempat yaitu busana adat. Baju kebiasaan adalah busana yang merepresentasikan dan mewakili sekelompok penduduk yang umumnya digunakan sementara ada acara kebiasaan atau sebagai penanda status sosial.
Baju kebiasaan Sunda terkenal bersama keunikannya dan lumayan terkenal di kalangan masyarakat. Baju kebiasaan Sunda diketahui dibedakan menjadi tiga tingkatan sosial. Pakaian kebiasaan untuk bangsawan, untuk kaum menengah dan yang terakhir untuk rakyat biasa.
Berikut ini busana khas Sunda yang dirangkum berasal dari beraneka sumber:
1. Pangsi
Pakaian kebiasaan Jawa Barat pangsi identik bersama penduduk Sunda. Pangsi umumnya berwarna serba hitam, merasa berasal dari atasan sampai bawahan. Atasan busana pangsi bersifat kemeja bersama kerah tegak. Adapun bawahannya celana panjang longgar tidak melebihi mata kaki.
Pakaian kebiasaan pangsi umumnya dipakai oleh penduduk Jawa Barat yang punyai profesi buruh atau petani. Pakaian pangsi mampu Anda sandingkan bersama busana kaos warna putih di anggota dalamnya. Secara filosofis, busana kebiasaan pangsi punyai makna loyalitas dan perdamaian.
Baca juga:
Vintage Hairstyle Ini Tak Akan Bikin Penampilanmu Jadul
Inspirasi Gaya Rambut Undercut Skin untuk Pria, Wajib Coba!
2. Kebaya Sunda
Kebaya Sunda punyai desain yang serupa seperti umumnya kebaya terhadap umumnya. Tidak ada perbedaan yang sangat penting di pada kebaya tersebut. Hal yang membedakan kebaya Sunda bersama kebaya di tempat lainnya yakni:
- Bagian kerah kebaya Sunda bersifat U (U-neck), tetapi kebaya berasal dari tempat lain umumnya membawa kerah bersifat V (V-neck)
- Bagian bawah kebaya didesain lebih panjang daripada kebaya tempat lain yang fungsinya untuk menutupi pinggul dan paha
- Cenderung memakai warna-warna yang lebih cerah, seperti warna kuning, merah dan ungu.
Seperti kebaya terhadap umumnya, kebaya Sunda termasuk disempurnakan bersama jarik yang punyai motif khas jawa barat. Kebaya Sunda termasuk disempurnakan bersama beraneka aksesories tambahan seperti kalung, cincin dan termasuk gelang.
Kebaya ini termasuk merupakan salah satu busana yang tandanya status sosial. Hal ini mampu diamati melalui corak dan motif yang digunakan.
3. Bedahan
Untuk kelas menengah, mereka mengenakan bedahan, yaitu busana kebiasaan Jawa Barat yang dikenakan oleh kaum pria. Kaum menengah itu umumnya berprofesi pedagang atau saudagar. Pakaian kebiasaan ini serupa jas tetapi tanpa kerah. Baju bedahan disempurnakan saku di dada kiri. Biasanya untuk letakkan jam berantai emas. Ini yang membedakan status sosial penggunanya. Sedangkan wanita Sunda berasal dari kelas menengah, mengenakan kebaya yang disempurnakan ornamen berasal dari emas. Untuk aksesorisnya memakai selendang berwarna, kuncir pinggang yang dinamakan beubeur, alas kaki bersifat selop yang dinamakan kelom geulis, dan perhiasan bersifat kalung, gelang, giwang atau anting, dan cincin yang terbuat berasal dari perak atau emas.
4. Menak
Pakaian kebiasaan menak umumnya digunakan oleh para bangsawan dan orang-orang terpandang. Tampilan busana menak memang lebih drastis glamor sebab dihiasi oleh emas. Adapun warna basic yang digunakan di dalam busana kebiasaan menak yaitu hitam bersama atasan lengan panjang dan bawahan bersifat celana panjang. Pakaian menak disempurnakan bersama sabuk emas, selop warna hitam sampai perhiasan.
5. Mojang Jajaka
Mojang di dalam bhs Sunda berarti gadis, tetapi jajaka berarti laki-laki yang belum menikah. Seperti makna berasal dari namanya, busana kebiasaan mojang jajaka ini diperuntukkan bagi para muda-mudi yang masih lajang atau yang belum menikah.
Mojang jajaka didesain seperti couple sebab memakai warna yang senada pada laki-laki dan perempuan. Untuk kaum laki-laki, umumnya memakai jas dan bawahan celana berwarna senada disertai bersama aksesories topi untuk meningkatkan kesan formal. Sedangkan untuk kaum perempuan, umumnya memakai kebaya berwarna senada bersama yang digunakan oleh laki-laki dan bawahan kain bermotif batik. Pakaian ini umumnya digunakan terhadap acara-acara khusus.